DownloadMATCH DAY🔥 PREDIKSI REAL MADRID VS MALLORCA ⚪🔵LINK STREAMING REAL MADRID VS MALLORCA📲 GO‼️ MADRID file (6.89 MB) with just follow BeatStars has free of charge songs downloads, as well. A thing wonderful relating to this web pages offerings is the fact that you wont need to search all over to search out them; just use the website link down below to secure a checklist.
- Jagat raya atau alam semesta the universe merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri dari semua materi seperti, tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak bisa diukur. Dengan kata lain, batas-batas jagat raya tidak diketahui dengan jelas. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia di Bumi. Dikutip dari buku Geografi 1 Kelas X yang ditulis oleh Hartono 2009, rahasia alam semesta belum terpecahkan disebabkan karena teknologi dan pengetahuan manusia masih terbatas. Sama halnya dengan bumi tempat manusia hidup. Bumi dikenal dengan suatu planet bulatan kecil dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti The Milky Ways atau Kabut Putih. Berdasarkan penelitian para ahli, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya. Dengan begitu, galaksi di alam semesta jumlahnya ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran. Teori Jagat Raya dan Pembentukan Muka Bumi Berikut ini beberapa teori mengenai jagat raya dan pembentukan muka Bumi menurut ilmu geografi1. Teori Ledakan Besar The Big Bang Theory Teori The Big Bang Theory menyatakan bahwa asal mula jagat raya adalah adanya suatu massa yang sangat besar dengan jenis yang besar pula. Selain itu, massa tersebut juga mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi inti massa. Setelah terjadi ledakan besar, bagian-bagian massa tersebut akan berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya. 2. Teori Mengembang dan Memampat The Oscillating Theory The Oscillating Theory dikenal dengan teori ekspansi dan kontraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi mengembang. Massa ekspansi disebabkan karena adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi. 3. Teori Nebula Dikutip dari buku Bumi Tempat Kita Hidup Paket C Setara/SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2017, teori nebula pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Kant menganggap bahwa tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi. Berat jenis tinggi tersebut dinamakan inti masa. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari. 4. Teori Planetesimal Forest Ray Moulton dan Thomas Chrowder Chamberlin, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet. Sementara itu matahari dibentuk dari inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi5. Teori Pasang Surut Astronom James Hopwood Jeans dan Harold Jeff reys, mengemukakan bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet. 6. Teori Awan Debu Carl Friedrich von Weizsäcker dan Ge rard Peter Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas hidrogen dan helium. Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram menggelembung dan membuat matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi juga Teori Pembentukan Bumi dan Tata Surya Big Bang hingga Nebula Mengenal Tata Surya Apa Itu Matahari & Benda Langit Lainnya Ilmuwan Sebut Jejak Siklus Alam Semesta Masih Bisa Terungkap - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Dhita Koesno
Salahsatu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori "Big Bang". Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kos mis, as-teroid
Bumi merupakan planet tempat tinggal kita sebagai manusia serta berbagai makhluk hidup lainnya. Dalam Tata Surya, Bumi adalah planet ketiga dari Matahari setelah Merkurius dan Venus. Hingga saat ini, belum ditemukan planet lain yang memiliki tanda-tanda makhluk hidup di dalamnya selain Bumi. Tapi, pernahkah kalian berpikir tentang teori pembentukan Bumi? Seperti alam semesta, tentunya Tata Surya dan Bumi memiliki awal mula pembentukannya. Karena hal tersebut tidak dapat diamati atau diuji lewat eksperimen, para ilmuwan mengemukakan teori mengenai pembentukan Bumi. Saat ini, terdapat sebanyak 5 teori pembentukan Bumi yang umum dikenal. Apa saja? Teori Pasang Surut Gas Teori pasang surut gas pertama kali dikenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys tahun 1918. Menurut mereka, sebuah bintang besar mendekati Matahari dalam jarak dekat dan menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh Matahari yang saat itu masih berupa gas. Saat bintang tersebut mendekat, akan terbentuk gelombang raksasa pada tubuh Matahari yang disebabkan oleh gaya tarik bintang. Gelombang tersebut mencapai ketinggian yang luar biasa dan menjauh dari inti Matahari menuju bintang tersebut. Gelombang yang membentuk lidah pijar akan mengalami perapatan gas hingga terpecah menjadi planet-planet. Teori Ledakan Besar Teori ledakan besar atau big bang mungkin menjadi salah satu yang paling terkenal. Teori ini menyebutkan bahwa Bumi terbentuk selama puluhan miliar tahun. Mulanya, terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut menyebabkan bagian-bagian kecil dan ringan dari kabut terlempar ke luar dan berkumpul membentuk cakram raksasa. Di satu waktu, gumpalan kabut raksasa itu meledak membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama kurang-lebih 4,6 miliar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk Galaksi Bima Sakti yang di dalamnya terdapat Tata Surya. Bagian ringan yang terlempar keluar di awal mengalami kondensasi hingga membentuk gumpalan yang mendingin dan memadat menjadi planet-planet, termasuk Bumi. Teori Kabut Nebula Teori pembentukan Bumi yang selanjutnya dinamakan dengan teori kabut nebula. Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant di tahun 1755 yang kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace di tahun 1796. Karena itu, teori ini juga sering dikenal sebagai teori kabut Kant-Laplace. Baca juga Siap-Siap, Asteroid Bakal Sambangi Bumi Bulan Puasa Ini Teori ini menyebutkan bahwa di alam semesta terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut nebula. Gaya tarik-menarik antargas membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Proses perputaran ini mengakibatkan materi kabit di bagian khatulistiwa terlempar dan berpisah, kemudian memadat karena pendinginan. Teori Planetesimal Di awal abad ke-20, seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton beserta ahli geologi Thomas C. Chamberlain mengemukakan teori planetesimal. Teori ini menyebutkan bahwa Matahari tersusun dari gas yang bermassa besar. Pada satu titik, bintang lain yang berukuran hampir sama melintas dekat dengan Matahari sehingga hampir menjadi tabrakan. Akibatnya, gas dan materi ringan di bagian tepi Matahari dan bintang tersebut menjadi tertarik. Materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang dinamakan dengan planetesimal. Planetesimal tersebut mendingin dan memadat hingga akhirnya menjadi planet-planet yang mengelilingi Matahari. Teori Bintang Kembar Teori pembentukan Bumi yang terakhir dikenal dengan sebutan teori bintang kembar. Teori ini dicetuskan oleh ahli astronomi Raymond Arthur Lyttleton. Menurutnya, galaksi merupakan kombinasi dari bintang kembar. Salah satu bintang tersebut meledak dan menyebabkan banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak memiliki gaya gravitasi yang kuat, sebaran pecahan ledakan bintang lainnya mengelilingi bintang tersebut. Bintang yang tidak meledak kemudian dikenal dengan Matahari, sementara pecahan-pecahannya adalah planet yang mengelilinginya. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBumiGeografiKelas 10teori bintang kembarteori kabut nebulateori ledakan besarteori pasang surut gasteori pembentukan bumiteori planetesimal You May Also Like
2 Teori Keadaan Tetap. Teori ini dikemukakan tahun 1948 oleh 3 orang ahli, yaitu Hermann Bondi, Thomas Gold, dan Fred Hoyle. Menurut teorinya bahwa alam semesta berada dalam keadaan serba tetap. Walaupun galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, kepadatan alam semesta tidak berubah karena secara terus-menerus terjadi pembentukan jasad baru.
Teori Pembentukan Bumi – Hai, Grameds, Apakah kalian mengenal planet bumi?. Yaps, bumi merupakan planet nomor tiga dalam susunan tata surya. Bumi juga merupakan panet satu-satunya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, yaitu manusia. Wah, menakjubkan ya Grameds, panet yang bernama bumi ini. Nah, agar semakin mengenal planet bumi, maka kita akan membahas proses pembentukan bumi menurut ahli dengan bermacam-macam teori pembentukan bumi itu sendiri. Kemudian perlu juga nih disimak bagian-bagian yang lebih kecil dan rinci dari peristiwa besar tersebut, yaitu susunan interior bumi, pembentukan muka bumi, serta gejala-gejala alam yang terjadi di dalamnya. Berikut penjelasan lengkapnya ya, Grameds. Pengertian Pembentukan BumiTeori Pembentukan BumiContoh Teori Pembentukan Bumi1. Teori Laplace2. Teori Planetisimal3. Teori Tidal4. Teori Georges-Louis Leclerc5. Teori Kuiper6. Teori Weizsacker7. Teori Whipple Fred L8. Teori Pasang Surut Gas9. Teori Ledakan Besar10. Teori Kabut Nebula11. Teori Bintang KembarSusunan Interior Bumi1. Kerak bumi2. Mantel3. IntiProses Pembentukan Muka Bumi1. Proses Endogen2. Proses EksogenJenis-jenis Gejala Geografis dalam KehidupanKesimpulan Bumi merupakan planet yang memiliki tanda-tanda kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Namun, seperti halnya manusia, adanya bumi juga karena proses pembentukan. Inilah yang mendasari bumi dapat menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Proses pembentukan bumi merupakan suatu peristiwa besar yang terjadi selama ribuan tahun. Hal tersebut menjadi masalah tersendiri, sehingga munculah banyak perdebatan terkait teori pembentukan bumi. Sebab awal mula pembentukan bumi tidak dapat diamati secara langsung maupun diuji oleh para ahli. Teori Pembentukan Bumi Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta serangkaian gejala di dalamnya disebut sebagai teori pembentukan bumi. Menurut Littlejohn, teori merupakan suatu konsep yang menjelaskan hubungan antar fenomena secara sistematis. Dengan demikian, maka teori pembentukan bumi merupakan pandangan sistematis yang berisi hubungan fenomena-fenomena terkait proses terjadinya bumi. Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk menjawab hipotesis dari pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya berbagai macam teori. Teori pembentukan bumi tersebut kemudian menjadi rujukan para ahli geografis untuk mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi itu sendiri. Nah, selanjutnya kita bahas contoh-contoh teori pembentukan bumi ya, Grameds. Contoh Teori Pembentukan Bumi Teori pembentukan bumi mencoba menjelaskan bagaimana awal mula bumi ada ya, Grameds. Nah, beberapa ilmuwan banyak menyatakan pendapatnya berdasarkan sebuah kajian, penelitian, pengamatan serta gejala-gejala yang timbul. Berikut beberapa ulasan terkait teori-teori pembentukan bumi 1. Teori Laplace Teori pembentukan bumi Laplace dicetuskan oleh seorang pakar matematika dan astronomi berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Simon Marquis de Laplace. Teori ini muncul pada tahun 1796 di Perancis. Menurut Laplace, bumi terbentuk dari gumpalan gas panas yang berputar-putar pada sebuah pusat peredaran. Setelah itu terbentuklah sebuah cincin-cincin gas di sekelilingnya yang kemudian terlempar atau bergerak menjauh. Hingga akhirnya cincin-cincin yang bergerak menjauh tersebuh mengalami pendinginan membentuk bola raksasa. Kemudian bola raksasa inilah yang disebut sebagai bumi. 2. Teori Planetisimal Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray bersama Chamberlain yaitu seorang ahli geologi menjelaskan proses pembentukan bumi. Menurut keduanya, matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran dengan massa gas yang cukup besar. Kemudian melintaslah sebuah bintang dengan kecepatan maksimum di sekitar area matahari. Hal ini menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan bintang tersebut. Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya gravitasi, sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa gas yang mengelilingi mathari akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah sebuah planetisimal atau cincin. Dari planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik yang cukup besar pada massa gas. Akibat daya tarik tersebut planetisimal menjadi padat. Hingga akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya planet kita sekarang, yaitu bumi. 3. Teori Tidal Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama James Jeans dan Harold Jeffreys. Teori tidal tercetus pada tahun 1918 silam. Menurut teori tidal, pembentukan bumi terjadi akibat massa gas matahari mengalami tarik menarik akibat bergesekan dengan bintang yang cukup kuat. Dari hasil tarik menarik ini, sebagian massa bergerak ke arah luar membentuk cerutu. Bagian yang berbentuk cerutu inilah akhirnya mengalami pendinginan. Proses pendinginan mengakibatkan bentuk gas menjadi gumpalan-gumpalan bola. Kemudian gumpalan-gumpalan bola inilah yang disebut sebagai planet, salah satunya bumi. 4. Teori Georges-Louis Leclerc Seorang ilmuwan yang bernama Louis Lecrerc, Perancis Georges, dan Comte de Buffon, menjelaskan proses pembentukan bumi berasal dari tumbukan komet dengan matahari. Hal ini menyebabkan sebagian massa matahri terpental jauh hingga terbentuklah suatu planet. Pendapatnya ini disampaikan pada tahun 1778, kemudian banyak diterima oleh kalangan ilmuwan lainnya. 5. Teori Kuiper Gerald P. Kuiper dalam sebuah teori pembentukan bumi menyatakan bahwa pada awalnya terdapat nebula yang sangat besar dengan bentuk mirip piringan cakram. Adapun pusat piringan cakram tersebut disebut sebagai protomatahari. Sedangkan bagian yang mengelilingi protomathari disebut sebagai protoplanet. Pusat piringan menjadi sangat panas dan berpijar. Namun, protoplanet mengalami gejala pendinginan hingga akhirnya menggumpal membentuk planet. Inilah asal mula planet bumi terbentuk. 6. Teori Weizsacker Carl Friedrich von Weizsacker merupakan seorang ahli ilmu astronomi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1940, dirinya ikut mencetuskan sebuah teori yang menyatakan bahwa awal mulanya tata surya terdiri dari matahari. Kemudian matahari tersebut dikelilingi oleh sebuah kabut gas. Kandungan dalam kabut gas merupakan unsur-unsur ringan, seperti hidrogen dan helium. Hal ini menjadi sebab menguapnya kabut gas tersebut karena panas matahari. Sedangkan unsur yang berat mengalami penggumpalan dan disebut sebagai planet. 7. Teori Whipple Fred L Seorang ahli astronomi berkebangsaan Amerika, Whipple Fred Lmenjelaskan pembentukan bumi yang berasal dari kabut serta gas aneh. Kabut dan gas ini mengandung nitrogen dan kosmis, berotasi dalam sebuah piringan besar. Kabut dan gas yang berotasi menyebabkan penggumpalan massa hingga menjadi padat. Sedangkan gas yang ringan menguap di angkasa. Gumpalan padat tersebut akhirnya disebut sebagai planet. 8. Teori Pasang Surut Gas Teori ini sangatlah terkenal di kalangan para ahli pada tahun 1918. Pencetus dari teori ini adalah James Jeans dan Harold Jeffreys. Kedunya sepkat bahwa pembentukan bumi berawal dari bintang besar yang mendekati matahari, hingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada matahari berupa gas. Setelah terjadi pasang surut, matahari akan mengeluarkan gelombang raksasa yang disebabkan gaya tarik bintang. Gelombang yang membentuk lidah pejar tersebut akhirnya mengalami perapatan gas, hingga terpecah menjadi planet-planet, salah satunya bumi. 9. Teori Ledakan Besar Setelah bermunculan banyak teori, Big Bang atau teori ledakan besar menjadi paling populer di kalangan akademisi. Teori Big Bang menyatakan bahwa bumi telah terbentuk selama puluhan miliar tahun. Awalnya terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros. Putaran pada poros tersebut membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa dan membentuk sebuah piring cakram raksasa. Hingga pada suatu waktu cakram raksasa yang terdiri dari kabut dan gas meledak. Ledakan besar tersebut akhirnya membentuk galaksi serta nebula-nebula. Tercatat selama 4,6 miliar tahun, nebula-nebula membeku dan menjadi galaksi, salah satunya Galaksi Bima Sakti. Kemudian bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi membentuk gumpalan kecil yang dinamai planet, termasuk bumi di dalamnya. 10. Teori Kabut Nebula Teori pembentukan bumi menurut Immanuel Kant disebut juga dengan teori kabut nebula. Teori ini muncul sekitar tahun1755, kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace pada tahun 1796. Teori kabut nebula menjelaskan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar angkasa yang disebut kabut nebula. Kemudian terjadi tarik menarik antar gas yang membentuk kabut semakin besar dan bergerak perputaran ini menyebabkan materi kabut terlempar dan terpisah. Hingga akhirnya materi yang terlempar mengalami pendinginan dan penggumpalan menjadi sebuah planet. 11. Teori Bintang Kembar Teori pembentukan bumi ini dicetuskan oleh seorang ahli astronomi yang bernama Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Arthur, bintang kembar merupakan bagian terkecil dari sebuah galaksi. Salah satu bintang dalam galaksi meledak sehingga banyak material yang dikandungnya terlempar. Sedangkan bintang yang lain tidak mengalami ledakan karena adanya gaya gravitasi. Oleh sebab itu, sebaran material akibat ledakan bintang satunya mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak dikenal sebagai matahari, lainnya dalam bentuk pecahan akibat ledakan dikenal sebagai planet, salah satunya bumi. Susunan Interior Bumi Oh ya, Grameds, setelah kita mengetahui teori-teori pembentukan bumi, selanjutnya kita akan mempelajari susunan interior bumi itu sendiri. Nah, susunan interior bumi ini memudahkan kita untuk mengetahui bentuk bumi secara mendalam. Grameds, bumi tempat kita tinggal ini berbentuk bola tak sempurna. Jari-jari bumi diukur dari permukaan menuju pusat sekitar km. Namun, akibat rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal membuat jari-jari bumi bertambah besar di daerah ekuator. Sebaliknya, jari-jari bumi dengan nilai terkecil terdapat pada daerah kutub. Selanjutnya, untuk mempelajari susunan interior bumi maka manusia menggunakan ilmu geofisika. Geofisika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik bumi. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan gelombang seismik pasif yaitu, gelombang S dan gelombang P. Dari hasil pengukuran tersebut, secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian susunan interior bumi, yaitu 1. Kerak bumi Kerak bumi merupakan bagian terluar dari bumi. Memiliki sifat kaku dan tidak elastis. Kerak bumi sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua memiliki ketebalan 20-70 km dengan kisaran suhu 200-5000C. Komposisi penyusun kerak benua adalah silika Si, aluminium Al, natrium Na, dan kalium K, selain itu kerak benua juga bersifat asam. Selanjutnya bagian kedua disebut sebagai kerak samudera, dengan ketebalan 8-15 km. Adapun suhu kerak samudera kisaran 400-7000C. Kerak samudera bersifat basa. Oleh sebab itu, kandungan bahan penyusunnya mayoritas adalah silika Si, magnesium Mg, kalsium Ca, dan besi Fe. Densitas rata-rata kedua bagian tersebut adalah 2,7 g/cc dan 3,3 g/cc. 2. Mantel Mantel merupakan bagian kedua setelah kerak bumi. Mantel bumi terdiri atas dua bagian, yaitu mantel luar astenosfer dan manatel dalam mesosfer. Pertama, mantel luar astenosfer bersifat plastis, serta dapat bergerak layaknya fluida. Astenosfer membentang dari kedalaman 200 km hingga 660 km di bawah permukaan bumi. Sedangkan suhu dari astenosfer adalah serta memiliki densitas rata-rata 3,3 g/cc. Sebagian dari lapisan astenosfer bergabung dengan kerak membentuk lempeng bumi. Bagian inilah yang disebut dengan litosfer. Selanjutnya bagian kedua yaitu, mantel dalam mesosfer. Mesosfer memiliki sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer berkisar km dengan rentang suhu serta memiliki densitas sekitar 5,7 g/cc. Kedua bagian mantel ini memiliki perbedaan sifat sehingga memunculkan bidang diskontinuitas rapetti. 3. Inti Inti merupakan bagian terdalam dari bumi. Sama halnya dengan kerak dan mantel bumi, inti juga dibagi dalam dua bagian, yaitu inti luar dan dalam. Inti luar bersifat cair, sedangkan inti dalam bersifat padat. Perbedaan sifat itulah yang membentuk gelombang elektromagnetik dan kutub bumi. Inti luar bumi berada pada kedalaman km dengan densitas 10-12 g/cc. Adapun suhu inti luar berkisar Adapun komposisi utama dari inti luar terdiri dari besi Fe, nikel Ni, dan sulfur S. Sedangkan komposisi inti dalam adalah besi Fe, nikel Ni, dan uranium U. Berbeda dengan inti luar, suhu inti dalam sangatlah tinggi, berkisar akibat dari reaksi nuklir. Suhu tersebut sangatlah tinggi, sama halnya dengan suhu permukaan bumi. Namun, lapisan inti dalam bersifat padat. Hal ini dikarenakan adanya energi gravitasi dengan memiliki densitas yang sangat tinggi pula yaitu, >12 g/cc. Proses Pembentukan Muka Bumi Grameds, pastinya tahu bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan penyusun. Seperti halnya yang telah dijelaskan di atas, bahwa bagian terluar yaitu kerak bumi merupakan tempat tinggal kita sekarang. Nah, lalu bagaimana sih sebenarnya proses pembentukan muka bumi yang kita tinggali? simak di bawah ini ya, Grameds. Proses pembentukan muka bumi disebut juga dengan proses geologis. Proses ini terdiri dari dua macam, yaitu proses dari dalam endogen dan proses dari luar eksogen. Kedua proses inilah yang membetukan muka bumi tidak rata, berikut penjelasan dari kedua proses tersebut 1. Proses Endogen Proses pembentukan muka bumi dari dalam disebut juga dengan proses endogen. Proses ini disebabkan adanya energi panas dari mantel dan kerak bumi. Energi panas yang timbul berasal dari disintegrasi unsur radioaktif mantel bumi. Hal tersebut berakibat pada munculnya fenomena-fenomena alam seperti, gempa bumi, berkembangnya benua, munculnya palung samudera dan pegunungan, aktivitas vulkanik, pembentukan bantuan dan lainnya. 2. Proses Eksogen Selain proses dari dalam atau proses endogen, pembentukan muka bumi juga dipengaruhi oleh proses eksogen. Proses dari luar atau eksogen ini merupakan tenaga pembentuk muka bumi yang bersifat merombak, memperbaiki, dan membangun. Adapun proses pembentukan terjadi di lapisan listosfer. Pada lapisan litosfer akan terjadi penggerusan atau perombakan oleh tenaga eksogen, seperti pelapukan, pengikisan, dan sedimentasi. Awal mulanya sebuah gumpalan tanah akan dihancurkan dengan pelapukan. Kemudian dikikis dan diangkut oleh air, gletser atau lainnya. Setelah itu akan terjadi pengendapan atau sedimentasi, sehingga menjadi hamparan batuan dari kasar hingga halus. Jenis-jenis Gejala Geografis dalam Kehidupan Setelah kita mengenal bumi dari awal mula pembentukannya, susunan interior serta pembentukan muka bumi, selanjutnya kita perlu tahu terkait gejala-gejala alam yang terjadi ya, Grameds. Berikut penjelasannya yaitu a gejala geografis yang terjadi di atmosfer seperti, angin, petir, awan, dan hujan; b gejala geografis yang terjadi di lapisan litosfer seperti, gempa bumi, gunung berapi, patahan, dan lipatan; c gejala geografis yang terjadi pada pedosfer yaitu, pembentukan tanah dan batuan, erosi, serta sedimentasi; d gejala geografis yang terjadi di hidrosfer seperti, banjir, abrasi, dan tsunami; dan e gejala geografis yang terjadi di biosfer seperti migrasi penduduk. Nah, itulah beberapa gejala geografis yang terjadi dalam kehidupan. Kesimpulan Dari keseluruhan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa bumi yang kita tinggali sekarang membutuhkan waktu miliaran tahun untuk terbentuk. Banyak teori yang disampaikan terkait pembentukan bumi, seperti teori big bang, laplace, bintang kembar, dan lainnya. Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana proses terbentuknya bumi. Bukan hanya itu saja ya, Grameds. Bumi juga begitu kompleks, seiring dengan perkembangannya maka terjadi banyak fenomena-fenomena alam di dalamnya. Misalnya seperti pembentukan interior bumi, pembentukan muka bumi, gejala geografis serta penampakan bentang alam. Oleh sebab itu, agar dapat memahami lebih dalam materi terkait proses pembentukan bumi, gejala alam, tata surya dan lainnya, Grameds dapat membaca buku di bawah ini. Karena Gramedia akan terus menjaga semangat untuk menjadi SahabatTanpaBatas dengan menyajikan buku-buku terbaik untuk kalian semua. Penulis Mutiani Eka Astutik BACA JUGA Rekomendasi Buku Tentang Astronomi Susunan Tata Surya dan Beberapa Fakta Uniknya Sistem Tata Surya Definisi, Teori, Hingga Sistem Penyusunnya Teori Pembentukan Bumi & Teori Pembentukan Tata Surya Teori Heliosentris. Ini Penjelasan Lengkapnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Menurutteori ini, alam semesta tercipta karena adanya sebuah siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang diakibatkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terciptalah galaksi-galaksi (tahap ini diperkirakan terjadi selama 30 milyar tahun), kemudian galaksi-galaksi dan bintang yang telah tercipta akan meredup, selanjutnya memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang begitu tinggi.
Bagaimana planet – planet terbentuk masih menjadi subjek perdebatan hingga sekarang, karena masih banyak ilmuwan yang tidak yakin mengenai bagaimana planet terbentuk. Sejarah Pembentukan Bumi dan Perkembangannya mencakup perkembangan planet bumi dari awal pembentukannya hingga sekarang. Hampir semua cabang ilmu pengetahuan alam telah berkontribusi untuk memahami peristiwa utama di masa lalu bumi yang ditandai oleh perubahan geologis dan evolusi biologis. Bumi telah terbentuk sejak miliaran tahun lalu, tetapi permukaannya telah banyak mengalami proses perkembangan dan juga perubahan yang berlangsung sepanjang masa, yang sifatnya bisa cepat ataupun adalah gaya dari dalam bumi itu sendiri endogen dan juga gaya dari luar bumi eksogen. Bumi adalah bagian kecil dari sistem galaksi jagat raya ini yaitu galaksi Bimasakti, yang menjadi bagian dari tata surya yang berpusat pada matahari. Galaksi dalam ilmu astronomi berarti sistem yang terdiri dari bintang – bintang, gas dan debu yang sangat luas, dimana anggota galaksi mempunyai gaya tarik menarik atau gravitasi. Masih banyak galaksi lain yang berada di sistem tata surya kita dan Bimasakti bukanlah satu – satunya. Diperkirakan ada sekitar satu miliar galaksi yang ada di seluruh jagat raya. Sejarah terbentuknya bumi juga tidak bisa dilepaskan dari teori – teori pembentukan jagat raya ini. Berikut ini adalah beberapa teori dalam Sejarah Pembentukan Bumi dan Teori Kabut Kant – LaplacePara ahli sejak zaman sebelum Masehi telah banyak meneliti gejala – gejala alam dan menganalisisnya. Sejarah terbentuknya bumi telah menjadi objek kajian para ilmuwan sejak abad ke 18. Teori kabut atau Nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant pada 1755 dan Piere de Laplace pada 1796. Teori ini mengemukakan bahwa jagat raya berisi gas yang berkumpul menjadi kabut nebula.Gaya tarik menarik yang terjadi antar gas membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan kemudian berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran tersebut ada materi kabut yang terlepas dan terpisah, lalu memadat karena pendinginan. Bagian inilah yang kemudian membentuk planet – planet dalam tata surya. Dari teori ini dapat diketahui bahwa orbit planet – planet selalu melingkar, semua planet berevolusi hampir pada bidang yang sama kecuali Pluto, dan semua planet tersusun dari unsur yang sama. Ketahui juga mengenai penemuan manusia purba australia dan manusia purba Australopithecus Teori PlanetesimalSatu abad sesudah munculnya teori kabut, dikemukakan teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Mereka berasal dari Universitas Chicago dalam penelitiannya yang berjudul The Origin of The Earth pada tahun 1916. Teori ini mengungkapkan bahwa awalnya sudah ada matahari, yang suatu ketika didekati oleh sebuah bintang besar sehingga terjadi penarikan pada bagian dari tenaga penarikan tersebut, terjadi ledakan – ledakan hebat. Gas dari ledakan ini keluar dari atmosfer matahari dan mengembun menjadi beku sebagai benda padat yang disebut planetesimal. Dalam perkembangannya planetesimal kemudian berubah menjadi planet – planet dan salah satunya adalah sejarah terbentuknya bumi. Hal – hal yang mendukung teori ini adalah bahwa komposisi matahari dan planet – planet tersebut adalah sama, semua planet kecuali Pluto berevolusi hampir pada bidang yang sama di sekeliling matahari, dan semua planet juga tersusun dari unsur – unsur yang Teori Pasang Surut GasTeori Hipotesis Tidal James Jeffreys ini dinyatakan oleh Sir James Jeans dan Sir Herald Jeffreys, dua sarjana Inggris pada 1918 yaitu bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak yang pendek, menyebabkan terjadinya pasang surut di tubuh matahari pada saat matahari masih berada dalam bentuk gas. Pasang surut air laut di bumi berukuran sangat kecil karena pengaruh kecilnya massa bulan dan jarak bulan ke bumi yang sangat jauh sebesar 60 kali radius orbit bumi. Sedangkan jika sebuah bintang yang memiliki massa hampir sama besar dengan matahari mendekatinya, akan terbentuk semacam gunung – gunung gelombang raksasa di tubuh matahari karena gaya tarik dari bintang raksasa gelombang tersebut akan mencapai tingkat luar biasa dan kemudian membentuk semacam lidah pijar yang luar biasa besar, menjulur dan merentang ka arah bintang besar tersebut. Dalam lidah api ini akan terjadi perapatan gas dan pada akhirnya pecah, dan berpisah menjadi benda – benda tersendiri yang menjadi planet. Ketika bintang besar tersebut menjauh, maka pengaruhnya terhadap planet – planet tadi akan menghilang. Planet – planet yang terbentuk akan mengalami proses pendinginan dan berputar mengelilingi matahari. Pada planet besar seperti Jupiter dan Saturnus, proses pendinginan ini akan berjalan lambat sedangkan pada planet kecil seperti bumi akan berlangsung relatif lebih pendinginan berlangsung, planet – planet akan mengelilingi matahari pada orbit yang berbentuk elips sehingga ada kemungkinan besar akan mendekati matahari dalam jarak pendek suatu saat. Akibat tertarik matahari, akan terjadi pasang surut pada tubuh planet – planet yang baru lahir, sehingga kolom – kolom materi pada planet tertarik dan lahirlah bulan atau satelit – satelit yang kemudian juga berputar mengelilingi Teori Bintang KembarPenggagas teori ini adalah seorang ahli astronomi bernama Lyttleton yang menyatakan bahwa galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Ini adalah teori modifikasi dari teori dentuman atau benturan besar. Salah satu dari bintang ini meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak masih memiliki gaya gravitasi yang kuat maka sebaran pecahannya mengelilingi bintang yang tidak meledak tersebut. Matahari adalah bintang yang tidak meledak tersebut, sedangkan pecahannya adalah planet – planet yang mengelilingi. Ketahui juga mengenai ciri zaman arkaekum, sejarah hari lingkungan hidup sedunia, dan pembagian zaman Teori Dentuman Besar Big Bang TheoryDasar teori ini adalah asumsi akan adanya massa yang sangat besar dan memiliki masa jenis sangat besar. Adanya reaksi inti yang berlangsung menyebabkan massa tersebut meledak dengan hebat, lalu mengembang dengan sangat cepat dan menjauhi pusat ledakan. Karena adanya gravitasi, maka bintang yang paling kuat daya gravitasinya akan menjadi pusatnya. Dari berbagai teori para ahli, kebanyakan ilmuwan mendukung teori ini. Mereka menganggap ledakan ini sebagai awal terbentuknya alam Teori Pertambahan IntiSekitar 4,6 juta tahun lalu, sistem tata surya adalah berupa kabut dan gas yang dikenal sebagai nebula yang mulai berputar dan membentuk matahari di pusat nebula tersebut. Dengan kemunculan matahari, sisa material mulai bergabung bersama, diikat oleh gravitasi menjadi partikel yang lebih besar. Angin matahari menyapu bersih elemen yang lebih kecil seperti hidrogen dan helium dan meninggalkan hanya material berbatu, berat untuk membentuk materi seperti bumi. Sementara elemen yang lebih ringan membentuk asteroid, komet, planet dan bulan. Inti bumi terbentuk lebih dulu dan kemungkinan juga pembentukan medan magnet planet bumi pada saat ini. Gravitasi menangkap sebagian gas yang terbuat dari atmosfer planet Teori Disk InstabilityWalaupun teori pertambahan inti bekerja dengan baik untuk planet kecil, namun tidak bekerja dengan tepat untuk planet besar. Menurut simulasi, prosesnya bisa berlangsung selama miliaran tahun, lebih lama daripada gas ringan yang tersedia pada sistem solar kita. Menurut teori baru dalam sejarah terbentuknya bumi ini, kumpulan debu dan gas dibentuk bersama pada awal tata surya. Seiring waktu mereka perlahan membentuk planet raksasa yang dapat membentuk lebih cepat daripada planet lainnya dalam waktu sekitar ribuan tahun, cepat mencapai kestabilan orbit yang mencegah mereka bertabrakan dengan matahari. Ketahui juga mengenai peradaban tertua di dunia dan ciri zaman neozoikum.
- Πጯхи դег
- Авсէዥևሒխፔ ሰιդениσитв ιзιጩи ուβօհիςፈно
- ፗሬ ш иթиվо αսቺгωх
- Итрыбէ ጉглጩποнто
- Χожу ቸуዲутеножа
- Еրιтислоድ инቆпሒլንμуջ
teoriini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan atau menjelaskan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( tanpa awal dan tanpa akhir
- Para astronom meneliti berbagai teori tentang penciptaan alam semesta. Meski ada beberapa pemikiran, namun salah satu teori yang terkenal adalah Teori Big Bang atau ledakan Space, teori Big Bang adalah penjelasan utama tentang bagaimana alam semesta dimulai. Baca juga NASA Bangun Teleskop Super Mahal untuk Selidiki Misteri Big Bang Apa itu teori Big Bang? Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta ini dimulai dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat kemudian mengembang hingga membentang jauh. Alam semesta setelah meledak itu mengembang dengan kecepatan yang tak terbayangkan, tapi kemudian kecepatannya mengecil menjadi lebih terukur. Pengembangan itu telah berlangsung selama 13,8 miliar tahun. Bahkan sekarang juga masih mengembang. Melansir NASA, 17 Maret 2021, ide big bang ini muncul pada 1927 dari seorang astronom bernama Georges mengatakan bahwa dahulu kala, alam semesta dimulai hanya sebagai satu titik. Dia mengatakan alam semesta membentang dan meluas hingga menjadi sebesar sekarang, dan itu bisa terus meregang. Hanya dua tahun kemudian, seorang astronom bernama Edwin Hubble memperhatikan bahwa galaksi lain sedang menjauh dari galaksi tempat manusia tinggal, meski tidak semua. Galaksi terjauh bergerak lebih cepat daripada yang dekat dengan galaksi ini. Hal itu membuktikan apa yang dipikirkan Lemaitre. Jika hal-hal bergerak terpisah, itu berarti bahwa dulu, semuanya telah berdekatan. Ketika alam semesta dimulai, panasnya sekitar 5,5 miliar derajat celcius. Saat itu alam semesta hanya terdiri atas partikel kecil bercampur dengan cahaya dan energi. Tidak seperti yang dilihat sekarang. Baca juga 4 Teori Terbentuknya Alam Semesta
Lemaitrejuga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.
- Terdapat banyak teori tentang proses pembentukan bumi. Proses pembentukan bumi menurut teori Big Bang adalah bagian dari pembentukan alam semesta karena terjadi ledakan dahsyat. Selain Big Bang, masih terdapat teori-teori lainnya, yaitu Planetesimal, Pasang Surut, Awan Debu hingga sebagai tempat hidup manusia berada di tata surya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan delapan planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi delapan delapan planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Semula Pluto juga dikategorikan sebagai planet yang mengelilingi matahari kita. Namun, Pluto tidak lagi dikategorikan sebagai planet sejak 2006Dalam studi Geografi, bumi dideskripsikan sebagai salah satu dari banyaknya planet yang ada dalam tata surya, tepatnya berada di Galaksi Bima tata surya kita berada di tepi galaksi Bima Sakti dengan usia diperkirakan sudah mencapai 4,6 miliar tahun. Adapun Bima Sakti yang memiliki miliaran bintang serupa matahari, hanya salah satu dari sejumlah galaksi yang sudah dikenali, selain Magelan, Andromeda dan Modul 3 Geografi Planet Bumi Sebagai Ruang Kehidupan 20171-2, Ema Wahyuni dan kawan-kawan menerangkan, bumi menyerupai bola besar yang hampir dua pertiganya terdiri dari air dan sisanya daratan. Komposisi keduanya memungkinkan kehidupan bisa berlangsung di bumi. Selain itu, ada juga unsur seperti atmosfer bumi, jarak tepat dengan matahari, dan berbagai sumber daya yang menambah kemungkinan makhluk bisa bertahan hidup. Menurut Kustopo dalam buku Modul 3 Geografi Bumi Tempat Kita Hidup 20184, pembentukan bumi ternyata tidak terlepas dari proses munculnya tata surya atau jagat raya. Dengan kata lain, bumi tidak bisa dilepas dari susunan tata surya beserta aspek-aspek di sekitarnya, seperti planet lain, galaksi lain, dan matahari. Teori-teori Proses Pembentukan Bumi Beberapa ahli menjabarkan tentang proses pembentukan bumi pertama kali dengan pendapat atau teorinya masing-masing. Lantas, apa saja teori tersebut dan pengertiannya? 1. Teori Big Bang Ledakan BesarPada 1956, Fred Hoyle menerangkan bahwa seluruh benda yang kini ada di tata surya terbentuk dari peristiwa tabrakan dua bintang kembar yang akhirnya meledak. Teori ini juga sering disebut “teori bintang kembar”. Ledakan tersebut menyebabkan seluruh unsur bintang pecah menjadi debu-debu angkasa. Satu unsur terkuat saat itu adalah matahari dengan gaya gravitasinya. Debu yang berserakan mulai bersatu menjadi planet dan asteroid. Salah satu planet yang terbentuk adalah bumi. 2. Teori PlanetisimalPendapat ini dikemukakan oleh Forest Ray Moulton dan Thomas Crowder Chamberlin. Mereka menyatakan tata surya ada karena benda padat berukuran kecil planetisial yang secara konsisten mengelilingi inti bersuhu tinggu. Planet kecil tersebut akhirnya ada yang menyatu dan menjadi planet-planet yang ukurannya lebih besar, salah satunya bumi. Sedangkan, inti dengan suhu tinggi tadi menjadi matahari. 3. Teori Pasang SurutHipotesa ini diungkapkan dua orang astronom, yakni James Hoowod dan Harold Jeffreys. Matahari disebutkan sebagai satu-satunya unsur yang ada dalam tata surya. Seluruh planet yang kini ada, salah satunya bumi, tercipta karena adanya serpihan matahari yang lepas. Gravitasi bintang lain dan matahari juga bintang saling tarik menarik hingga menghempaskan serpihan. Bentuk awalnya menyerupai susunan cerutu panjang yang secara konsisten mengelilingi matahari hingga akhirnya mendingin dan menjadi planet. 4. Teori Awan DebuAlam semesta dahulu terdiri dari kumpulan awan besar yang unsurnya terbentuk dari debu dan gas. Carl Friedrich von Weizsacker dan Gerard Peter Kuiper sebagai pelopor teori ini mengungkapkan, ada ketidakteraturan gaya tarik menarik di awan tersebut. Gaya tersebut lama-kelamaan kosisten bergerak cepat dan teratur hingga membentuk matahari sebagai inti piringan. Di bagian luar inti, terdapat beberapa planet yang juga terbentuk dari proses pergerakan awan besar. 5. Teori Nebula Filsuf Jerman, Imanuel Kant, mengungkapkan proses pembentukan tata surya diawali dari nebula gas bersuhu tinggi dan berputar secara lambat. Pergerakan tersebut menyebabkan munculnya inti energy yang disebut sebagai inti massa di tempat berbeda. Inti paling besar terdapat di tengah tata surya menjadi matahari dan inti-inti kecil di sekitarnya mulai membentuk jadi planet. Bumi adalah salah satu yang tercipta dari inti kecil tersebut dengan komposisi sesuai. Sedangkan, matahari bersuhu paling tinggi dibanding inti Teori KondensasiTeori ini dikemukakan astronom Belanda, Kuiper pada tahun 1950. Teori ini menyampaikan bahwa tata surya terbentuk karena adanya bola kabut raksasa yang berputar hingga menjadi cakram raksasa. - Sosial Budaya Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Dipna Videlia PutsanraPenyelaras Ibnu Azis
TeoriAlam Semesta Kuantum. Pada tahun 1966 teori alam semesta kuantum diciptakan oleh William Lane Craig. Dalam teori ini, alam semesta dinyatakan sudah ada dari awal dan akan terus ada sepanjang masa. Teori ini juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki ruang hampa. Dengan kata lain, di dalam alam semesta hanya ada partikel-partikel subatomik.
Jakarta - Sejatinya, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, Al Qur'an sudah menjelaskan soal proses penciptaan langit dan bumi. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Prof Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa di dalam Al Qur'an, proses penciptaan langit dan bumi dijelaskan melalui teori Big Bang. Ada sejumlah ayat di dalam Al Qur'an yang menjelaskan proses penciptaan langit dan bumi. Antara lain, surat Al-Anbiya' ayat 30, surat Az-Zariyat ayat 47, surat An-Nazi'at ayat 31, dan surat Fussilat ayat 10."Proses penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an dijelaskan melalui teori Big Bang. Al-Qur'an surat Al-Anbiya' ayat 30 mengatakan langit dan bumi awalnya bersatu sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Ledakan pada hakikatnya adalah pengembangan ruang yang dalam surat Az-Zariyat ayat 47 disebutkan Allah SWT kuasa meluaskan langit," kata Prof Thomas Djamaluddin ketika dihubungi Tim Hikmah detikcom. Al-Qur'an dan perkembangan sains sebetulnya memang selalu berjalan seiring bukan berlawanan. Berikut empat poin penjelasan lebih lanjut tentang penciptaan langit dan Terkait teori Big BangSetelah ledakan, terjadi proses evolusi bintang hingga terbentuk matahari beserta tata planet termasuk bumi. Peristiwa ledakan yang terjadi pada masa itu disebut t=0 yang menjadi awal perhitungan waktu dan menghasilkan hidrogen. Dalam proses evolusi bintang, hidrogen mengalami reaksi nuklir menghasilkan helium dan membentuk unsur lain dalam Prof Thomas, berbagai ayat penciptaan langit dan bumi dijelaskan teori Big Bang menurut perkembangan ilmu saat ini. Karena itu, kelak bisa saja muncul teori baru yang juga bisa menjelaskan ayat Diciptakan dalam enam hari atau enam tahap?Teori Big Bang menyebutkan 6 tahap penciptaan langit dan bumi yang juga disebutkan dalam Al-Qur'an. Kitab ini menjelaskannya dalam ayat yang mengandung kata fi sittati ayyam atau dalam enam hari. Ukuran lamanya masa yang disebut sebagai hari atau ayyam tidak dirinci dalam Al-Qur'an."Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa. Namun berdasarkan kronologi evolusi alam yang dipandu Al-Qur'an surat Fussilat ayat 9-12 dan An-Nazi'at ayat 27-32, saya menafsirkan enam masa adalah tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya manusia. Lamanya tiap masa tidak merupakan fokus perhatian," kata Prof Bagaimana awal dari enam masa penciptaan langit dan bumi?Masa awal adalah ledakan dilanjutkan pembentukan bintang-bintang yang dalam bahasa Al-Qur'an disebut penyempurnaan langit. Debu dan gas antar bintang yang dalam surat Fussilat ayat 11 disebut dukhan menjadi makin padat. Bila panas yang dihasilkan inti telah cukup memantik reaksi fusi nuklir, maka bintang akan bersinar. Suatu saat bintang akan meledak dan unsurnya menjadi penyusun benda langit selanjutnya. Menurut Prof Thomas, dua masa itu adalah penciptaan langit yang kadang disebut sebelum atau setelah bumi karena prosesnya terus berlanjut. Dalam bahasa Al-Qura'an tentang teori Big Bang, pengembangan alam, dan pembentukan bintang disebutkan sebagai "Dia meninggikan bangunannya langit lalu menyempurnakannya" pada surat An-Nazi'at ayat Bagaimana tahap akhir penciptaan langit dan bumi?Tahap kelima adalah munculnya air dan tumbuhan dalam Al-Qur'an surat An-Nazi'at ayat 31. Sementara tahap keenam adalah proses geologi yang mulai stabil dengan munculnya gunung, binatang, dan manusia dalam surat yang sama ayat tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar dua miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi oksigen bebas. Menurut Prof Thomas tersedianya air, oksigen, tumbuhan, dan kelak hewan pada itulah yang agaknya dimaksud dalam Al-Qur'an surat Fussilat ayat 10. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] row/erd
Teoriini menyatakan bahwasannya alam semesta ini terbentuk dari satu kondensasi awan ataupun kabut kabut gas yang sangat panas. Kondensasi tersebut membetuk bagian- bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian yang berputar tersebut, ada partikel yang memusat dan kemudian memadat hingga terbentuklah matahari.
Jakarta - Sudah sejak lama Teori Big Bang atau Dentuman Besar disebut sebagai penyebab terbesar terbentuknya alam semesta pada hampir14 miliar tahun lalu. Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga mendingin pada waktu ini. Dalam pengukuran tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian dijadikan sebagai referensi waktu terjadinya Dentuman Besar. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan. Demikian seperti dikutip dari Live Science, Kamis 20/6/2019. Bak Kembang Api, Penampakan Alam Semesta dari Sinar-X Dirilis NASA Ilmuwan Berhasil Kembangkan Laser Khusus Pendeteksi Kanker Ini Rencana Astronom untuk Saksikan Tabrakan Lubang Hitam Supermasif Pada tahun 1924, penelitian yang dilakukan oleh Edwin Hubble terhadap jarak nebula spiral terdekat menunjukkan bahwa material itu sebenarnya merupakan galaksi lain. Georges Lemaitre, fisikawan dari Belgia, pada 1927 menyebut bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh "persamaan Friedmann" serangkaian persamaan dalam bidang kosmologi fisik yang mengatur pengembangan ruang dalam model alam semesta yang homogen dan isotropik dalam konteks relativitas umum, dirumuskan oleh Alexander Friedmann pada tahun 1922 dan "relativitas umum" Albert Einstein teori geometri mengenai gravitasi yang diperkenalkan oleh Einstein pada 1916 diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang. Pada 1931 Lemaitre lebih jauh lagi memaparkan, pengembangan alam semesta -seiring berjalannya waktu- memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut seiring berbaliknya waktu, sampai pada suatu ketika di mana seluruh massa alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu "atom purba", tempat waktu dan ruang bermula. Pengenalan ke Muka UmumAlam Semesta dari sinar-X. NASAPublik pertama kali diperkenalkan istilah Teori Bug Bang sebagai dasar acuan terbentuknya alam semesta karena astronom Inggris, Fred Hoyle. Pada tanggal 28 Maret 1949, Hoyle menciptakan ungkapan kontroversial dalam siaran BBC, dengan mengatakan bahwa gagasan "semua persoalan alam semesta yang diciptakan dalam satu ledakan besar pada waktu tertentu di masa lampau" adalah tidak masuk akal. Setelah Perang Dunia II, terdapat dua model kosmologis yang memungkinkan. Satunya adalah "teori keadaan tetap" ala Hoyle, yang mengajukan bahwa materi-materi baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang. Sedangkan model lainnya adalah teori milik Lemaitre yang memperkenalkan "nukleosintesis ledakan dahsyat" Big Bang Nucleosynthesis atau BBN. Ironisnya, justru Hoyle-lah yang mencetuskan istilah Big Bang dengan merujuk pada teori Lemaitre. Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar terhadap usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis bintang, yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi gelombang mikro kosmis pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat memang pernah terjadi. "Ada sebuah jendela kecil di waktu di mana nukleus dapat terbentuk," kata Glennys Farrar, seorang kosmolog di New York University. "Setelah itu, alam semesta terus mengembang dan mereka tidak dapat bertemu satu sama lain, dan sebelum jendela itu menjadi terlalu panas." Plasma berawan memenuhi alam semesta selama tahun ke depan, sampai pendinginan lebih lanjut yang membiarkan elektron dan proton membentuk atom hidrogen netral, dan kabut pun hilang. Sinar yang dipancarkan selama proses ini, yang membentang menjadi gelombang mikro, adalah objek paling awal yang dapat dipelajari oleh para peneliti secara langsung. Dikenal sebagai cosmic microwave background CMB, banyak peneliti menganggapnya sebagai bukti terkuat untuk Dentuman Molekul Pertama yang Terbentuk di Alam Semesta Usai Big BangIlmuwan mengklaim telah menemukan jenis molekul pertama yang terbentuk setelah Big Bang, yang bernama NGC 7027. Hubble/NASA/ESA/Judy SchmidtSetelah berpuluh-puluh tahun mencari di angkasa luar, para ilmuwan kini mengklaim telah mendeteksi ikatan molekul pertama yang terbentuk di awal Alam Semesta, usai Dentuman Besar atau Big Bang. Penemuan ion helium hidrida HeH+ di nebula NGC 7027 mengakhiri perburuan epik para astronom untuk menemukan molekul yang sulit dipahami di antariksa. "Kurangnya bukti tentang keberadaan helium hidrida di Alam Semesta telah mempertanyakan pemahaman kami tentang kimia di awal terbentukna Jagat Raya," kata ahli astronomi Rolf Gusten kepada ScienceAlert, yang dikutip pada Jumat, 19 April 2019. "Pendeteksian yang dilaporkan sekarang, sudah menyelesaikan keraguan semacam itu," lanjutnya. Begitu awal Alam Semesta mendingin usai Big Bang pada hampir 14 miliar tahun yang lalu, teori menyatakan bahwa ion-ion unsur cahaya mulai bergabung kembali satu sama lain. "Dalam lingkungan yang bebas logam dan kepadatan rendah ini, atom-atom helium netral membentuk ikatan molekul pertama Alam Semesta dalam ion helium hidrida HeH+, melalui hubungan radiatif dengan proton," Gusten dan rekan peneliti menjelaskan dalam sebuah makalah baru. Cara MendeteksiPenggambaran planet Bumi kita terlihat saat orang-orang mengunjungi Planetarium Shanghai yang baru dibuka di Shanghai 30/7/2021. Museum Astronomi Shanghai menampilkan berbagai pameran interaktif tentang asal usul alam semesta dan sejarah astronomi. AFP/Hector RetamalPara ilmuwan memperkirakan HeH+ mungkin terbentuk di nebula pada tahun 1970-an, tetapi sampai sekarang mereka masih belum pernah bisa mendeteksinya. Menurut para peneliti, hal itu disebabkan karena atmosfer Bumi pada dasarnya adalah penghalang untuk spektrometer instrumen untuk menentukan panjang gelombang pelbagai macam sinar yang berbasis di daratan. Tim dari Gusten mampu mengatasi hambatan-hambatan ini secara serempak, berkat kemampuan German Receiver for Astronomy at Terahertz Frequencies GREAT ketika diterbangkan oleh pesawat antariksa Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy SOFIA milik NASA. Menurut Gusten, GREAT adalah satu-satunya perangkat yang dapat melakukan pengamatan semacam ini dan hanya mampu melihat helium hidrida di angkasa luar jika dilepaskan terlebih dahulu di udara. "Seseorang atau sesuatu tidak dapat melakukan pencarian sejenis ini dari observatorium berbasis darat, karena pada panjang gelombang 149 μm, atmosfer Bumi benar-benar buram," papar Güsten. "Jadi, kami harus pergi ke antariksa atau mengoperasikan instrumen kami dari platform dengan terbang di ketinggian tertentu, seperti SOFIA yang melayang di atas atmosfer yang lebih rendah," 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alamsemesta sering didefinisikan sebagai "keseluruhan keberadaan", atau segala sesuatu yang ada, segala sesuatu yang telah ada, dan segala sesuatu yang akan ada. [16] Bahkan, beberapa filsuf dan ilmuwan mendukung penyertaan gagasan dan konsep abstrak - seperti matematika dan logika - dalam definisi Alam semesta.
ALAM SEMESTA – Al Quran adalah mukjizat terbesar sepanjang masa. Telah diakui bahwa Al Quran memiliki keindahan bahasa dan terkandung hikmah sempurna di dalamnya. Ruang lingkup pembahasan Al Quran juga luas dan mencakup berbagai bidang ilmu, salah satunya sains. Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan bagaimana proses pembentukan alam semesta. Salah satunya dibahasa pada surat Al Qaf ayat 38. “Dan sungguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” Qs. Qaf 38. Dari ayat tersebut bisa kita pahami bahwa Allah SWT menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya alam semesta dalam enam masa. Namun dalam beberapa penafsiran lain disebutkan bahwa alam semesta terbentuk selama 6 hari, 6 tahapan, ataupun 6 periode. Makna Kata Hari dalam Proses Pembentukan Alam Semesta Menurut Islam Kata “hari” di dalam bahasa arab dapat digunakan untuk menjelaskan rentang waktu antara terbitnya matahari hinga terbenamnya. Dapat juga untuk menyebut rentang waktu tertentu. Al Mufradat, hlm. 553 Oleh sebab itu, beberapa ulama berbeda pendapat dalam memahami kata “hari” terkait proses penciptaan alam semesta menurut Islam. Di dalam Al Bidayah wa anNihayah, Ibnu Katsir menyebutkan perbendaan pendapat para ulama mengenai makna “hari”. Menurut pernyataan beliu, terdapat dua pendapat ulama tentang penciptaan langit dan bumi. Pendapat Pertama Artinya serupa dengan makna hari yang biasa dikenal manusia, yaitu dimulai dari terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari. Ini adalah pendapat mayoritas jumhur ulama. Pendapat Kedua Satu hari dalam proses penciptaan alam semesta menurut Islam itu setara dengan 1000 tahun dalam waktu manusia. Pendapat ini diriwayatkan oleh Ibn Abbas, Mujahi, ad-Dhahak, Ka’b Al Ahbar dan merupakan pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad. Sebagaimana keterangan beliau di dalam ar-Rad ala Al Jahmiyah. Pendapat kedua ini juga dinilai kuat oleh Ibnu Jarir at-Thabari. Al Bidayah wa an-Nihayah, 1/15. Ulama lain yang menyetujui pendapat kedua adalah Al Qurtubi. Beliau mengatakan dalam tafsirnya, “Dalam waktu 6 hari, maksudnya adalah hari di akhirat, bahwa satu hari sama dengan 1000 tahun, karena besarnya penciptaan langit dan bumi.” Tafsir Al Qurthubi, 7/219 6 Masa Pembentukan Alam Semesta Menurut Islam Surat An-Nazi’at 27-33 Masa Pertama “Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?” Qs. An-Nazi’at 27 Saat masa ketiadaan ini, alam semesta terbentuk akibat ledakan besar atau dalam dunia barat disebut dengan Big Bang. Ledakan super masif ini merupakan awal dari terbentuknya ruang dan waktu serta materi. Setelah itu mulai terbentuk dukhan atau awan debu. Dukhan yang berkondesasi sambil berputar akan memadat sehingga terbentuk unsur hidrogen. Ketika suhu awan debu mencapai 20 juta derajat celcius, helium terbentuk dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sedangkan sebagian lain berubah menjadi energi yang berbentuk pancaran sinar infra merah infra red. Masa Kedua “Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya” Qs. An-Nazi’at28 Ayat ke-28 dalam surat An-Nazi’at ini menerangkan proses pengembangan dan penyempernaan alam semesta. Kata “meninggikan bangunan” bermakna alam semesta mengembang, antar galaksi saling menjauhi dan langit semakin meninggi. Sedangkan kata “menyempurnakan” berarti bahwa alam ini tidak langsung terbentuk seutuhnya. Namun mengalami proses perubahan yang bertahap. Masa Ketiga dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang Qs. An-Nazi’at 29 Pada masa ketiga ini terbentuk matahari yang berfungsi sebagai sumber cahaya dan bumi berputar pada porosnya, sehingga terjadi perubahan siang dan malam. Sesuai dengan arti dari kalimat “Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang”. Masa Keempat “dan setelah itu bumi Dia hamparkan” Qs. An-Nazi’at 30 Daratan bumi muncul pada fase keempat ini. Berjuta tahun yang lalu, saat terjadi tubrukan antara sebuah komet dengan matahari, sebagian massa matahari terpental jauh ke luar. Massa yang terpental ini nantinya akan berubah menjadi planet-planet. Salah satunya adalah planet bumi. Kata “Penghamparan” dapat dijabarkan sebagai pembentukan superkontinen pangea yang ada di permukaan bumi. Karena saat itu daratan bumi belum ada. Yang ada hanya bebatuan bersuhu ratusan derajat selsius yang berpijar. Masa Kelima “darinya Dia pancarkan mata air dan ditumbuhkan tumbuhan-tumbuhannya” Dalam tahapan kelima ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada kondisi bumi. Dari semula dimana bumi tak berair berubah menjadi ada air. Air di bumi berasumber dari komet yang menghantam bumi. Kandungan hydrogen dalam komet bereaksi ketika bertubrukan dengan unsur-unsur yang ada di bumi sehingga menghasilkan uap. Uap ini lah yang turun ke bumi sebagai hujan. Bukti air bumi yang berasal dari komet adalah perbandingan deuterium dan hidrogen dalam air laut sama dengan yang ada di komet. Semua kehidupan yang ada bersumber dari air. Setelah air di bumi terbentuk, tumbuh-tumbuhan pun mulai bermunculan. Masa Keenam “dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh” Qs. An-Nazi’at 32 “semua itu untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu” Qs. An-Nazi’at 33 Pada masa terakhir ini, “gunung-gunung dipancangkan”. Artinya, gunung baru terbentuk setelah daratan tercipta, pembentukan air dan tumbuhnya tanaman. Gunung mempunyai akar di dalam tanah yang disebut pasak. Sedangkan fungsi gunung untuk menyeimbangkan kerak bumi dan mencegah goyangnya tanah. Setelah gunung terbentuk baru hewan dan manusia diciptakan. Prinsip Penting dalam Menyikapi Proses Terbentuknya Alam Semesta Allah SWT melalui Al Quran hanya memberikan keterangan secara umum dan tidak rinci mengenai proses penciptaan alam semesta. Sehingga, sudah cukup bagi seorang muslim untuk mengetahui prosesnya secara global saja, tanpa perlu menggali lebih rinci. Allah SWT menegaskan dalam Al Quran, Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri. QS. Al Kahfi 51
. l4j3xe7oo7.pages.dev/322l4j3xe7oo7.pages.dev/139l4j3xe7oo7.pages.dev/963l4j3xe7oo7.pages.dev/213l4j3xe7oo7.pages.dev/187l4j3xe7oo7.pages.dev/329l4j3xe7oo7.pages.dev/593l4j3xe7oo7.pages.dev/240l4j3xe7oo7.pages.dev/150l4j3xe7oo7.pages.dev/702l4j3xe7oo7.pages.dev/840l4j3xe7oo7.pages.dev/905l4j3xe7oo7.pages.dev/810l4j3xe7oo7.pages.dev/491l4j3xe7oo7.pages.dev/249
jelaskan proses terjadinya bumi menurut teori semesta quantum